Friday, April 26, 2013

Sejarah berdirinya Komisariat Mu'awiyah

  Komisariat Mu’awiyah secara de jure disahkan pada tanggal 27 Mei 2001, tetapi perjalanannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Darah dan airmata telah banyak tercurah demi mempertahankan eksistensi HMI di kampus terpadu. Cikal-bakal komisariat ini lahir dari rahim komisariat Al-Jabar Teknik yang merupakan gabungan dari kader di FTI dan FTSP, akan tetapi umur komisariat ini hanya bertahan selama satu masa keperiodean yang pada waktu itu yang menjadi ketua umum adalah saudara Salman Al-Farisy (Salman/Eris) dari jurusan Teknik dan Manajemen Industri (TMI) angkatan 98. Pada waktu Rapat Anggota Komisariat (RAK) Al-Jabar terjadi perdebatan dan polarisasi pendapat dengan ide pemekaran komisariat sehingga sidang berlangsung sangat alot akan tetapi pada akhirnya diambil keputusan bahwa komisariat Al-Jabar Teknik dimekarkan menjadi dua yaitu komisariat Mu’awiyah FTI dan komisariat Cordova FTSP.
                Nama komisariat diambil dari salah-satu sahabat Rasulullah yang ikut berjuang menegakkan panji-panji Islam dan punya andil besar dalam menyebarkan peradaban Islam keseluruh penjuru dunia yaitu Mu’awiyah ibn Ahmad. Nama ini diusulkan oleh saudara Hamdan Nugroho (Hamdan) dari jurusan TMI angkatan 1992, yang terinspirasi oleh semangat Mu’awiyah dalam memberontak terhadap sistem yang ada pada waktu itu sehingga diharapkan kader HMI FTI mampu menjadi ujung tombak dalam melakukan perubahan. Ketua umum HMI komisariat Mu’awiyah yang pertama adalah Ahmad Zakky Nur Ikhsan (Zakky) dari jurusan Teknik Informatika angkatan 1997. Pada tahun periodenya banyak terjadi gesekan-gesekan dan intimidasi terutama dari golongan “SALAH SATU ORGANISASI” yang tidak menginginkan ada HMI dikampus UII. Puncaknya ketika ada 70 motor yang berboncengan berawal dari markas “SALAH SATU ORGANISASI” “menyerbu” base camp (sekretariat) HMI di Jln. Pandega Mukti 57C yang dihuni lima orang, sehingga suasana sempat memanas dan hampir terjadi pertumpahan darah karena masing-masing membawa senjata tajam, tetapi pada akhirnya suasana kembali kondusif sehingga "perang” yang tidak seimbang tersebut tidak terjadi.
                Pada RAK II komisariat Mu’awiyah yang terpilih sebagai ketua umum adalah saudara Muhammad Iqbal (Iqbal) dari jurusan TIf angkatan 00, tetapi ditengah masa keperiodeannya tidak dapat melanjutkan tugas karena alasan yang mendesak sehingga setelah diputuskan melalui rapat internal komisariat maka dari struktur presidensiil diganti sementara menjadi presidium yaitu saudara Muhammad Ramadhan (Madan) dan Nungki Agusti (Popoy), keduanya dari jurusan Teknik Informatika angkatan 2000. Pada keperiodean ini ditandai dengan adanya cikal bakal pembentukan aliansi komisariat sebagai reaksi terhadap mandeknya kepengurusan cabang Yogyakarta. Selanjutnya pada RAK III terpilih sebagai ketua umum adalah saudara Patria Ahdian Zuhri (Rhie-Rhy) dari jurusan TMI angkatan 2001. Dalam masa keperiodean ini terwujudlah salah satu agenda aliansi komisariat yaitu pelaksanaan Sekolah Demonstran I yang diikuti sebagian besar komisariat di Yogyakarta. Selanjutnya, ketua umum yang ke-IV adalah saudara Ary Yudha Sulistyo (Yudha) dari jurusan TMI angkatan 01, yang mencoba membukukan konsep perubahan HMI dengan ide Neo HMI. Pada kepengurusan era 2013-2014 maka ketua umum adalah saudara Heri Azhar Ramdhani (Heri) Di level kampus telah disepakatinya perjanjian bersama antara HMI komisariat Mu’awiyah dengan “SALAH SATU ORGANISASI” FTI tentang permasalahan nama  pada saat buka stand pendaftaran menjadi era baru dalam hal demokratisasi kampus FTI. Tetapi “perang dingin” masih saja terus terjadi salahsatunya yaitu insiden spanduk menjelang Pekta 04 (Pekan Ta’aruf). 

Sumber: http://muawiyah2000.blogspot.com/2009/07/hmi-komisariat-muawiyah-fti-uii.html

No comments:

Post a Comment